Postingan

Emak-Emak Adalah Ibu Bangsa di Era Digital

Emak merupakan kata ganti ibu yang biasa digunakan oleh orang jawa. Istilah emak-emak cukup populer di kaum milenial saat ini. Sebutan lain yang bernada lebih nasionalis dan berwibawa juga mengiringi istilah emak-emak ini, yaitu ibu bangsa. Istilah-istilah tersebut secara prinsip mengarah ke hal yang sama yaitu ibu. Ibu merupakan pilar penting dalam bangunan sebuah keluarga. Dibandingkan ayah, ibu lah yang lebih banyak memberikan asih, asuh, dan asah kepada anak. Hubungan dengan ibu, seringkali menjadi landasan seorang anak bersikap terhadap orang lain, benda, dan kehidupan secara umum. Maka peran ibu dalam membangun akhlak seorang anak merupakan sebuah hal yang penting. Termasuk emak-emak Indonesia untuk menjadi ibu bangsa, ibu dari seluruh anak-anak generasi penerus bangsa Indonesia pada zaman digital. Indonesia merupakan negara di dunia yang peringkat ke-6 dalam penggunaan media digital atau internet (Kominfo, 2018).   Dengan total populasi sebanyak 262 juta, ada sekitar 50

Cerita Sakit Saya

Assalamu’alaikum kawan. Salam kenal, saya Akhmad Alfaizal, biasa dipanggil Faiz atau Alfa 3 tahun terakhir ini. Ya mau dipanggil apa aja saya gak masalah, asal yang dimaksudkan adalah eksistensi saya. Sangat jarang bahkan tidak pernah saya menulis seperti ini, gaya santai, semi curhat, sangat bukan saya sekali. Tapi sepertinya kemampuan ini saya butuhkan di masa yang akan datang, jadi tulisan ini saya jadikan sebagai latihan aja. Kan lumayan juga, sambil curhat sambil latihan, hehehe... Yaudah, jadi gini... Saya mau cerita. Cerita saya sakit. Selama 5 hari Cuma Tiduran, makan, kekamar mandi, sholat, udah gitu doank. Rasanya gak enak banget. Bahkan buat tidur aja susah, gak bisa tidur. Badan panas, buka baju kedinginan, pake jaket kepanasan. Mata melek perih, mata merem juga gak nyaman. Sakit yang saya alami adalah sesak nafas, batuk-batuk berdahak, pusing banget, demam naik turun, nyeri di setiap persendian, badan lemes, buat duduk atau berdiri sebentar aja gak kuat, d

Etika Komunikasi Dakwah Daring Zaman Now

Zaman Now merupakan salah satu istilah yang menandakan sebuah zaman dimana teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat. Google, Facebook, Twitter, Instagram, Whatsapp, Blog, Youtube, seolah menjadi makanan sehari-hari bagi generasi yang hidup di zaman now ini. Tak jarang, kemajuan teknologi komunikasi ini pun dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan kehidupan, seperti: menjalin hubungan, berjualan, menyalurkan hobi, hingga mempelajari materi-materi pelajaran bahkan apapun secara online. Bentuk komunikasi yang mulanya konvensional atau umum (bertatapan langsung), menjadi semakin bergeser ke komunikasi dalam jaringan (Daring atau Online ). S urvei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat pada tahun 2017 jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa. Angka tersebut meningkat dibandingkan pada tahun 2016 yakni 132,7 juta jiwa (Kompas.com, 2/18). Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat semakin menggandrungi komunikasi daring ini. De

Nabi dan Penyandang Disabilitas

Gambar
Nabi Muhammad merupakan orang yang diutus oleh Allah untuk memberi peringatan dan petunjuk serta teladan berlandaskan Alquran untuk menuju jalan yang lurus/Surga-Nya. Sedangkan, Penyandang disabilitas merupakan orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental atau jiwa, atau gabungan dari itu. Dalam sejarah umat Islam, antara nabi Muhammad dengan kaum penyandang disabilitas memiliki hubungan yang begitu harmonis. Tidak disangka, keharmonisan antara nabi dengan penyandang disabilitas, tergambarkan dalam hari-hari peringatan penting mereka di tahun ini. Satu setengah tahun silam, ada dua peringatan penting pada minggu pertama Desember 2017. Pertama, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabi’ul Awal yang jatuh pada 1 Desember. Berselang dua hari, 3 Desember adalah Hari Disabilitas Internasional. Bagi umat Islam, kedekatan dua peringatan itu seharusnya tidak dilewatkan begitu saja tanpa pemaknaan mendalam.   Apalagi, dua hari itu sesungguhnya punya kedekatan yang erat. Ter

Peran Besar Membangun Bangsa Dimiliki Para Pemuda

Gambar
Bagi orang awam, melihat tanggal 28 Oktober seperti halnya melihat tanggal-tanggal biasa yang tidak bermakna apapun. Namun, bagi kaum intelektual muda seperti kita, tanggal 28 Oktober harusnya mengingatkan kita pada susah payahnya perjuangan para pemuda dalam memerdekaan bangsa melalui “sumpah pemuda”, 28 Oktober 1928 silam. Berkat peran mereka, bangsa Indonesia bisa bersatu merebut kemerdekaan dan memulai pembangunan bangsa ini. Itulah peran pemuda tempo dulu dalam proses awal pembangunan bangsa ini. Bagaimana dengan kita, pemuda muslim masa kini? Apa peran pemuda muslim masa kini dalam pembangunan bangsa saat ini? Untuk itulah, melalui tulisan ini, penulis hendak mengenalkan peran pemuda muslim dalam membangun bangsa saat ini. Yang Muda Yang Berkarya Apabila dicermati, “sumpah pemuda” merupakan sebuah karya para pemuda masa lalu untuk mempersatukan bangsa ini. Maka sejatinya, peran pemuda dalam pembangunan bangsa adalah melalui karya-karya yang mereka ciptakan. Jika diamati